Transjakarta & Transportasi Studies Unit Oxford Tanda Tangani Kesepakatan Kerja Sama
By Abdi Satria
nusakini.com-London-PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menandatangani kontrak kerja sama dengan Transport Studies Unit (TSU), Oxford.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengembangkan kerja sama secara kolaboratif di bawah pengawasan the School of Geography and the Environment.
Kepala Departemen Komunikasi Korporasi dan CSR PT Transjakarta, Iwan Samariansyah mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan rangkaian kunjungan kerja di London, Inggris. Kunjungan tersebut dalam rangka persiapan operasional bus listrik secara menyeluruh di 2030 mendatang.
“Kerja sama ini merupakan program peningkatan kapasitas yang dilakukan melalui Program Pendidikan Eksekutif. Bentuknya bisa berupa short course selama 3-6 bulan, baik langsung di Inggris atau secara online, tergantung program tersedia," ujarnya, Rabu (18/5).
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama TSU, Oxford dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT Transjakarta, M Yana Aditya dan Head of Social Sciences Division, University of Oxford, Professor Timothy J Power. Peristiwa tersebut juga disaksikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Dilanjutkan Iwan, dengan adanya kerja sama ini Transjakarta berkesempatan mengembangkan peningkatan kapasitas atau peningkatan kualitas SDM terkait bidang transportasi. Tindaklanjutnya, akan ada pelatihan yang diberikan oleh tim ahli TSU pada karyawan Transjakarta.
“Tim ahli bisa langsung dari Oxford atau jaringan mereka di berbagai negara yang mempunyai keahlian relevan dengan kebutuhan Transjakarta. Kerja sama berlaku selama setahun ke depan dan bisa diperpanjang sesuai kesepakatan," katanya.
Lanjut Iwan, sebelum ini Transjakarta juga telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan besar lain seperti penyedia dan produsen bus listrik Switch Mobility untuk mencari unit armada terbaik. Kemudian juga sudah menggandeng Bloomberg untuk memperkuat riset dan data elektrifikasi bus listrik.
"Ini upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagai langkah persiapan bus listrik," tandasnya.(beritajakarta)